REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara Purnama Jaya mengatakan, seiring dengan perkembangan ekonomi di Sulut, jasa keuangan semakin berkembang, salah satu adalah investor Bursa Efek Indonesia (BEI) Manado mengalami pertumbuhan 33,73 persen.
"Perkembangan di sektor pasar modal sangat menggembirakan atas jumlah investor sepanjang 2013 sebanyak 1.678 orang, tumbuh 33,73 persen dibandingkan 2012," kata Purnama, di Manado, Kamis.
Menurut Purnama, perkembangan jumlah investor tersebut diikuti oleh peningkatan jumlah transaksi yang cukup memuaskan.
"Peningkatan jumlah transaksi yang tercatat untuk pertama kalinya menembus angka Rp1 triliun sejak perwakilan BEI ada di Sulut pada 2007," kata Purnama.
Pencapaian yang baik ini, kata Purnama, tentunya tidak lepas dari upaya kerja keras BEI Perwakilan Sulut dan seluruh perusahaan sekuritas di daerah tersebut, tentunya tidak lepas dari adanya partisipasi aktif dari seluruh investor di Sulut.
"Berkaitan dengan hal tersebut, selaku otoritas jasa keuangan memberikan apresiasi atas hasil yang dicapai dan kami berharap dapat dikembangkan lagi untuk masa akan datang," jelas Purnama.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Manado Fonny The mengatakan meskipun perkembangan pasar modal di Sulut cukup baik, namun masih terdapat berbagai hal perlu dikembangkan lagi.
"Salah satunya yakni menjadi investor cerdas," kata Fonny.
Fonny mengatakan sosialisasi akan terus dilakukan sehingga masyarakat akan lebih paham manfaat besar berinvestasi di pasar modal.
"Investasi cerdas yakni berinvestasi di pasar modal," kata Fonny.