REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini pihak Garuda Indonesia masih belum mendapatkan slot untuk lepas landas dari Bandara Halim.
"Sampai saat ini kami belum mendapat izin jam terbang," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Rabu (27/3), saat konferensi pers peluncuran Garuda Miles di Jakarta. Pihak Kementerian Perhubungan RI dan Angkatan Udara Indonesia masih merundingkan untuk jam terbang tersebut.
Emirsyah mengatakan, sesuai dengan permintaan pemerintah terhadap kepadatan Bandara Internasional Soekarno Hatta, pihak Garuda bersedia menyedia penerbangan melalui Landasan Udara Halim. Garuda bersedia memindahkan beberapa rute penerbangan domestik.
Apabila pihak Kemenhub RI dan TNI AU sudah memberikan izin, pihak Garuda sudah siap terbang 30 hari setelah keputusan. Rencananya bila sudah mendapat izin, rute penerbangan ke Surabaya, Yogyakarta, Palembang, dan Pontianak kemungkinan akan dipindahkan.
Saat ini Garuda Indonesia juga sedang mengurus pengambil alihan rute maskapai Merpati. Namun pihak Garuda hanya menerima rute yang berkapasitas besar. Untuk kapasitas pesawat menggunakan baling-baling yang kecil kemungkinan tidak akan diambil alih.
Namun pihak Garuda Indonesia juga masih menunggu persetujuan dari Kemenhub RI perihal masalah ini. Sebab belum ada slot jam terbang yang disetujui.