REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Kurs euro bertahan terhadap dolar AS pada Selasa (Rabu pagi WIB), meski ada isyarat dari Bank Sentral Eropa (ECB) bahwa pihaknya sedang mempersiapkan tindakan untuk memerangi deflasi.
Pada pukul 21.00 GMT (Rabu pukul 04.00 WIB), euro berada di 1,3825 dolar, nyaris tidak turun dari 1,3839 dolar pada Senin sore, lapor AFP.
Euro juga sedikit merosot terhadap mata uang Jepang, menjadi 141,36 yen dari 141,49 yen .
Kurs dolar-yen datar di 102,25 yen terhadap greenback.
Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada Selasa bahwa bank sentral Eropa akan melakukan apa yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas harga.
"Jika setiap risiko penurunan terhadap skenario (inflasi kami) muncul, kami siap untuk mengambil langkah-langkah kebijakan moneter tambahan yang memastikan mandat kami terpenuhi."
Dan anggota Dewan Gubernur ECB Josef Makuch, kepala bank sentral Slovakia, menggemakan sentimen, mungkin menunjuk ke program pelonggaran kuantitatif untuk menahan tingkat suku bunga rendah, atau bahkan, beberapa berspekulasi, mengambil suku bunga negatif.
Para pembuat kebijakan ECB "siap untuk mengadopsi langkah-angkah tidak standar untuk mencegah tergelincir ke dalam lingkungan deflasi," kata Makuch di Bratislava.
"ECB memiliki banyak langkah-langkah di tangan, termasuk menempatkan lebih banyak uang ke sirkulasi. Penggunaannya tergantung pada situasi. Jika keadaan memerlukan libih banyak likuiditas, maka saya tidak punya alasan untuk tidak mendukungnya," kata dia.
Pound Inggris naik menjadi 1,6528 dolar dari 1,6498 dolar, sementara dolar naik menjadi 0,8826 franc Swiss dari 0,8808 franc.