REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/3), dibuka turun sebesar 14,17 poin atau 0,30 persen menjadi 4.706,26. Adapun indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 3,67 poin (0,46 persen) ke level 788,46.
"Bursa Asia, termasuk Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI pagi ini cenderung bergerak melemah seiring dengan sentimen negatif dari buruknya data indeks manufaktur di beberapa negara maju mulai dari Cina, Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Eropa," kata analis Samuel Sekuritas Yualdo Yudoprawiro di Jakarta, Selasa (25/3).
Pergerakan pasar, kata dia, juga dibayangi kekhawatiran dari potensi perlambatan ekonomi Rusia akibat sanksi dan embargo pascaaneksasi atas Crimea. "Saat ini belum ada sentimen yang cukup kuat untuk menggerakkan pasar ke area positif," kata dia.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya memaparkan bahwa secara teknikal potensi penguatan bagi indeks BEI masih ada jika indeks tidak menembus level batas bawah di 4.700 poin. "Dalam indikator stochastic indeks BEI masih berpotensi bergerak mixed to up pada hari ini untuk menguji level batas atas di 4.733 poin," paparnya.
Di sisi lain, lanjut dia, kalangan investor juga sedang menanti rilis data ekonomi Indonesia yang sedianya akan diumumkan pada pekan depan. Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 64,07 poin (0,29 persen) ke level 21.782,38, indeks Nikkei turun 86,57 poin (0,60 persen) ke level 14.389,60, dan Straits Times melemah 6,35 poin (0,20 persen) ke posisi 3.105,62.