Ahad 23 Mar 2014 12:00 WIB

Ada Kelangkaan Tenaga Profesional di Ekonomi Syariah

Rep: ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Joko Sadewo
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI --  Kalangan profesional yang ingin mencari perubahan dalam karier bisa mempertimbangkan untuk bekerja di bank atau lembaga jasa keuangan syariah. Analisis ekonomi global menyatakan ke depan ekonomi syariah menawarkan banyak lowongan pekerjaan.

 

Sayangnya, seperti dilansir dari Gulfnews.com, Ahad (23/5),  lembaga keuangan sering mengeluhkan kelangkaan profesional yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang dibutuhkan. Khususnya kualifikasi untuk memajukan sektor syariah.

Kepala GCC di Chartered Institute of Management Accountants, Geetu Ahuja menyatakan persaingan yang ketat akan meninggalkan mereka yang tak memiliki keterampilan. Hanya saja visi unutk memajukan syariah juga tampak menjadi masalah.

Padahal industri keuangan syariah asetnya terus bertumbuh hingga triliunan dolar dengan estimasi di 2017 sampai diangka 2,64 triliun dolar AS. Namun ia tak melihat ada lembaga atau organisasi yang mendorong terpenuhinya kebutuhan industri syariah.

Menurut Studi Perencanaan Kerja, Dubai International Academic city, setengah dari 60 bank di negara Teluk mengalami kesulitan mempekerjakan lulusan untuk di level menengah. 23 persen dari responden juga menyampaikan hanya 5 persen dari ahli profesional yang bisa mengisi posisi bankir senior.

Wakil Presiden Senior Dubai Islamic Bank, Rashid Mahtoob, pun berharap universitas dan penyedia pelatihan harus memperbaiki program untuk mendukung industri syariah. Melengkapi bakat muda dengan kemampuan spesialisasi yang dibutuhkan industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement