Jumat 21 Mar 2014 18:26 WIB

Gerindra Targetkan Pendapatan Per Kapita Rp 60 Juta

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menargetkan Indonesia bisa memperoleh pendapatan per kapita penduduk Rp60 juta dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen per tahun menuju pertumbuhan di atas 10 persen per tahun.

"Gerindra mempunyai program yaitu membangun ekonomi yang kuat, berdaulat, adil, dan makmur yang dituangkan dalam 6 Program Aksi Transformasi Partai Gerindra," kata juru bicara bidang ekonomi Partai Gerindra, Budisatrio Djiwandono, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat (21/3).

Ia mengatakan bahwa target pendapatan per kapita Rp60 juta ditetapkan berdasarkan evaluasi terhadap kondisi riil perekonomian saat ini serta beberapa asumsi yang dianggap cukup realisitis. "Asumsi tersebut meliputi beberapa indikator yaitu pertumbuhan PDB, inflasi, PDB deflator, serta depresiasi nilai tukar rupiah," katanya.

Pada kenyataannya, dalam dua tahun terakhir sejak Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia diluncurkan, pertumbuhan ekonomi kita tidak beranjak dari angka sekitar 6 persen per tahun. Bahkan kondisi ekonomi akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan sebagaimana tercermin dari berbagai defisit, baik APBN, neraca perdagangan, neraca transaksi berjalan, maupun neraca pembayaran.

"Semua perkembangan ini akan berdampak pada pencapaian kinerja ekonomi baik pertumbuhan maupun perkembangan harga-harga di tahun 2014. Target perkembangan sebesar 6,4 persen tidak akan tercapai. Oleh karena itu, kinerja ekonomi pada tahun-tahun setelah 2014 harus digagaskan dengan berbagai strategi, seperti yang menjadi acuan dalam merumuskan program aksi ini secara keseluruhan," paparnya.

Budisatrio mengatakan bahwa untuk mencapai target pendapatan per kapita Rp 60 juta diperlukan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen, untuk mengejar pertumbuhan tersebut perlu dilakukan investasi di berbagai cabang produksi, baik sektor primer dan terutama pada industri pengolahan untuk meraih nilai tambah yang semakin besar.

"Oleh karena itu, industri yang akan dikembangkan meliputi industri yang meningkatkan hasil pertanian, pertambangan, industri maritim dan pariwisata, industri otomotif disertai dengan percepatan pembangunan prasarana dan sarana seperti jalan raya, jembatan, rel kereta api, pelabuhan laut dan udara, irigasi pertanian, serta listrik dan komunikasi," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement