Kamis 20 Mar 2014 10:49 WIB

Bank Syariah Tak Bisa Ikuti Standar IFRS 9

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Nidia Zuraya
Bank Syariah Inggris
Bank Syariah Inggris

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON --  The International Accounting Standards Board (IASB) akan menggelar pembicaraan dengan bank di Timur Tengah dan Asia. Langkah ini dilakukan untuk menjembatani perbedaan praktik keuangan antara perbankan syariah dan konvensional.

IASB, dikutip dari Reuters, Rabu (19/3), akan menyelaraskan metode memperbesar keuntungan. IASB dikenal sebagai badan yang mengeluarkan Laporan Standar Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standars).

Laporan ini digunakan di hampir 100 negara khususnya yang menjadi pusat keuangan syariah dunia seperti Arab Saudi dan Malaysia.Hanya saja klasifikasi diamortisasi, dalam nilai standar IFRS 9, tak bisa dipenuhi bank syariah. Hal ini karena berhubungan dengan pembayaran pokok dan bunga.

Kepala dari Komite IFRS dan Direktur IASB, Wayne Upton menyatakan nantinya penerapan standar IFRS, dalam topik yang akan dibahas bersama kelompok konsultasi Islam adalah penerapan sewa untuk ijarah. Selain itu juga apakah rekening investasi di bank syariah disajikan dalam off atau on balance sheet serta penerapan profit equalisation reserves.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement