REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan pandangannya terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014. Kemarin, Selasa (18/3), Bank Dunia memproyeksikan ekonomi 2014 bertumbuh 5,3 persen atau lebih rendah dibanding proyeksi pemerintah yang disampaikan Februari 2014 5,8 sampai 6,0 persen.
Dalam sebuah kesempatan bincang-bincang dengan media massa di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (19/3), Hatta mengatakan, prediksi dari Bank Dunia tidak perlu dirisaukan. "Namun, sinyal-sinyal yang diberikan lembaga-lembaga seperti Bank Dunia harus dicermati dengan baik," ujar Hatta.
Menurut Hatta, seluruh pengampu kepentingan di dalam negeri, harus melihat kegiatan ekonomi di tahun politik ini dengan sikap optimistis. Sikap pesimistis harus disingkirkan, sembari tetap bersikap realistis. "Saya masih lihat ada peluang kita menjaga pertumbuhan kita. Memang 6,0 persen itu sesuatu yang sulit, tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin," kata Hatta.
Dari sisi eksternal, Hatta menjelaskan, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2014 menunjukkan tren membaik. Ekonomi dunia 2014 diproyeksikan bertumbuh 3,2-3,4 persen atau lebih baik dibanding 2013 yang tercatat 2,9 persen. Demikian juga dengan volume perdagangan dunia yang naik 4,5 persen, sedangkan 2013 perdagangan dunia bertumbuh 2,7 persen. "Ini memberi daya dorong ke ekspor kita," ujar Hatta.
Sementara dari sisi domestik, konsumsi rumah tangga tetap menjadi andalan utama. Oleh karena itu, Hatta menekankan pentingnya menjaga tingkat indeks harga konsumen atawa inflasi pada level yang aman. Tujuannya tentu agar daya beli masyarakat tidak tergerus.
Secara keseluruhan, Hatta menilai pertumbuhan ekonomi 2014 dapat tumbuh 5,8 persen. Perkiraan ini masih berada dalam rentang pertumbuhan yang diproyeksikan BI 5,5 sampai 5,9 persen. "Tahun lalu, banyak yang memprediksi pertumbuhan ekonomi 5,5 persen. Toh, kita tumbuh 5,78 persen," kata mantan menteri perhubungan ini.