REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Indonesia dan Irak, memasuki babak baru kerja sama di bidang minyak bumi dan gas. Pejabat kedua negara yakni Dirjen Migas Edy Hermantoro dan Dirjen of Midland Oil Company Irak Delman N Abdullah, Selasa (11/3) menandatangani letter of intent (LoI) pembangunan kilang di Indonesia.
Penandatanganan surat penawaran itu disaksikan Menteri Enegi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik. Dalam sambutannya Wacik mengatakan ini adalah babak baru kerja sama kedua negara. Dia mengarahkan kerja sama diarahkan pada pembangunan kilang di daerah Kalimantan Timur. "Kita dorong bisa terealisasi secepatnya. Kalau bisa sebelum Oktober tahun ini," kata Wacik.
Penandatanganan LoI oleh pejabat tinggi kedua negara merupakan kelanjutan dari penandatanganan memorandum of understanding (MOU) yang sebelumnya ditandatangani di Jakarta antara Wacik dengan Wakil Perdana Menteri Irak, Husein Sahritani.
Karena itu, kepada pejabat-pejabat Pertamina di Indonesia, Wacik mengingatkan untuk bersiap-siap menghadapi masuknya investor Irak untuk membangun kilang di Indonesia.