Selasa 11 Mar 2014 17:32 WIB

Indonesia Dorong Irak Bangun Kilang

Suasana malam kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Antara/Paramayuda
Suasana malam kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Indonesia berharap Irak membangun kilang di Indonesia. Pertimbangannya, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, mengingat kebutuhan energi khususnya minyak bumi yang terus meningkat di Indonesia.

"Dengan penduduk yang besar, kami memerlukan minyak yang besar," kata Wacik di Kuta, Bali, Selasa (11/3).

Hal itu dikemukakan Wacik dalam sambutannya pada acara penandatanganan Letter of Intent (LoI) kerja sama bidang migas Indonesia dan Irak. Penandatanganan LoI dilakukan Dirjen Migas Edy Hermantoro dan Dirjen of Midland Oil Company Irak Delman N Abdullah.

Menurut Indonesia kata Wacik, berpenduduk 240 juta jiwa dan sebanyak 50 juta adalah penduduk yang berada di kelas menengah. Dengan kondisi itu, maka daya beli penduduk juga meningkat, dan yang utama dibelinya adalah sepeda motor dan mobil. "Ini kan memerlukan energi yang besar, sehingga BBM itu pasti laku dijual, karena diperlukan. Sehingga berinvestasi membangun kilang minyak tidak akan merugi," kata Wacik.

Ada pun salah satu bukti meningkatnya kemampuan ekonomi penduduk Indonesia, antara lain terlihat dari jalan-jalan, khususnya di perkotaan yang semakin macet. Pertumbuhan itu sebut Wacik juga diikuti oleh pertubuhan kebutuhan terhadap energi dan mineral.

Wacik menilai, Irak akan menjadi mitra bisnis yang baik. Karena selain bersedia membangun kilang, negara itu juga bersedia memasok kebutuhan minyak mentah Indonesia, sekitar 300.000 barel per hari. "Kita memerlukan kilang minyak itu, karena dengan begitu Indonesia tidak akan tergantung lagi kepada negara lain," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement