REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Senin (10/3) atau Selasa (11/3) pagi WIB, setelah data ekonomi Cina lebih lemah dari perkiraan. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 3,3 dolar AS atau 0,25 persen menjadi ditutup di 1.341,5 dolar AS per ounce.
Badan Umum Bea Cukai Cina pada Sabtu (8/3) mengatakan ekspor negara itu pada Februari secara tak terduga turun 18,1 persen dari setahun sebelumnya, meninggalkan defisit perdagangan 22,98 miliar dolar AS pada bulan tersebut.
Data suram menambah kekhawatiran investor tentang pertumbuhan di Cina, salah satu negara konsumen emas terbesar, meskipun liburan Tahun Baru Imlek disalahkan untuk penurunan ekspor tersebut.
Analis pasar mengaitkan kenaikan emas sepanjang tahun ini dengan cuaca ekstrem, kekeringan, krisis di Ukraina dan valuasi murah dari aset-aset safe haven.
Perak untuk pengiriman Mei kehilangan 1,8 sen atau 0,09 persen menjadi ditutup pada 20,91 dolar AS per ounce. Sementara platinum untuk pengiriman April merosot 6,4 dolar AS atau 0,43 persen menjadi ditutup pada 1.477,2 dolar AS per ounce.