Senin 10 Mar 2014 20:19 WIB

SBY Harap Ada Keseimbangan Baru Nilai Tukar Rupiah

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Antara
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengharapkan nilai tukar rupiah pada 2014 bisa lebih stabil dari tahun sebelumnya. Ia juga mengharapkan terjadi keseimbangan baru untuk nilai tukar rupiah. 

"Kita berharap ada ekuilibrium yang tepat," katanya saat rapat kabinet terbatas di kantor presiden, Senin (10/3). 

Tahun lalu, katanya, nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi. Bahkan sempat hampir menyentuh Rp 13 ribu. Tetapi satu bulan terakhir nilai tukar rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan. Menurutnya, keseimbangan nilai tukar rupiah sangat penting.

Sebab hal tersebut akan berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi secara menyeluruh. "Kita juga berharap rupiah stabil, dengan demikian akan lebih mudah melakukan aktivitas ekonomi secara menyeluruh," katanya. 

Selain nilai rupiah yang membaik, ia juga melihat ada perbaikan pada IHSG serta tren yang berkaitan dengan neraca berjalan dan perdagangan yang relatif baik. 

Menurutnya, Indonesia patut bersyukur. Meski pun situasi perekonomian dunia tahun lalu kurang baik. Terutama yang dialami negara berkembang, termasuk emerging market dan emerging economic. Tetapi yang terjadi di Indonesia tidak seburuk yang diperkirakan banyak orang.

Namun, ia mengingatkan, hal tersebut bukan berarti perekonomian ke depan sudah benar-benar aman atau bebas dari tantangan. "Tidak berarti perekonomian dunia termasuk perekonomian Indonesia sudah dikatakan akan baik-baik saja atau tidak ada permasalahan dan tantangan. Saya tidak katakan begitu," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement