REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan penjualan bersih konsolidasi untuk tahun fiskal 2013 sebesar Rp 11,3 triliun. Penjualan bersih perseroan tumbuh delapan persen seiring dengan peningkatan volume penjualan emas dan bijih nikel.
Sepanjang 2013, Antam menjual 9.391 kilogram emas atau naik 34 persen dari penjualan tahun sebelumnya. Volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 9.711.081 wet metric ton (wmt) atau naik 21 persen.
Dengan peningkatan penjualan sebesar delapan persen, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp 410 miliar. Laba per saham dasar tercatat Rp 43 per lembar.
"Antam memprioritaskan penghematan biaya dan optimalisasi kinerja operasional di tengah penurunan tajam harga komoditas," kata Direktur Utama Antam, Tato Miraza, Kamis (6/3).
Sepanjang 2013, Antam berhasil berhemat Rp 115,5 miliar dari targetnya Rp 98,9 miliar. Antam tetap bersikap hati-hati dalam belanja modal untuk keperluan proyek pengembangan. Sehingga, posisi keuangan tetap solid. Nilai kas dan setara kas Antam tercatat sebesar Rp 2,8 triliun dengan rasio interest bearing debt terhadap ekuitas sebesar 53 persen.
Tahun ini, Antam menargetkan volume penjualan emas sebesar 13.570 atau meningkat 45 persen dari realisasi penjualan tahun lalu. Sementara volume penjualan feronikel ditingkatkan 36 persen menjadi 19.700 ton nikel dalam feronikel.
Antam juga menargetkan penjualan komoditas baru, Chemical Grade Alumina Tayan dengan estimasi volume penjualan antara 125-130 ribu ton. Penjualan batubara diharapkan meningkat 307 persen menjadi 1,24 juta ton.