Senin 03 Mar 2014 07:17 WIB

Bank Permata Sasar Sektor Infrastruktur

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Bank Permata
Bank Permata

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Permata, Tbk (PermataBank) menyasar kredit untuk sektor infrastruktur tahun ini. Perseroan juga berencana untuk melakukan sindikasi dengan pihak lain untuk membiayai sektor tersebut.

Direktur Wholesale Banking PermataBank Roy A Arfandy mengatakan, untuk kredit wholesale, PermataBank akan fokus pada sektor yang sudah terbukti sustainable terhadap goncangan ekonomi, khususnya sektor yang mengandalkan pasar domestik dan industri penunjang seperti transportasi dan logistik. "Kita akan masuk ke sektor energi dan infrastruktur secara selektif," ujar Roy.

Ia mengaku PermataBank akan melakukan sindikasi dengan bank-bank lain untuk kredit infrastruktur. Namun, ia enggan memberikan detail karena ia masih menjajaki proyek tersebut. PermataBank tahun ini menargetkan untuk melakukan tujuh kredit sindikasi.

Sementara itu, kredit wholesale akan dilakukan lebih selektif karena Perseroan hanya menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 15 persen, sesuai arahan Bank Indonesia (BI). "Melihat kondisi perekonomian kita kan belum membaik, jadi kita cukup konservatif untuk pertumbuhan kredit tahun ini," ujarnya.

Padahal tahun lalu kredit wholesale PermataBank dapat tumbuh 36 persen menjadi Rp 57,5 triliun. Portfolio kredit wholesale di PermataBank hampir separuh dari total kredit.

Selain karena kondisi perekonomian yang belum membaik, penyaluran kredit juga ditekan agar rasio kredit bermasalah (NPL) tidak meningkat. Tahun lalu, PermataBank dapat menjaga NPL netto sebesar 0,3 persen. Roy mengatakan, tahun ini PermataBank akan menjaga rasio NPL sama dengan tahun lalu. "Kita berharap dengan pendekatan yang lebih konservatif, NPL itu gak naik tahun ini," ujar Roy.

Roy mengatakan, perusahaan akan melakukan pendekatan secara value chain. PermataBank akan mencari pertumbuhan kredit berdasarkan hubungan dengan nasabah yang sudah ada. Sementara itu, untuk target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) wholesale, PermataBank menargetkan tumbuh sejalan dengan kreditnya, yakni 15-20 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement