Kamis 27 Feb 2014 04:45 WIB

RUPS Bank Mutiara Tunjuk Direksi Baru

Rep: Satya Festiani/ Red: Mansyur Faqih
Bank Mutiara
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bank Mutiara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Mutiara Tbk, menunjuk direksi baru. RUPS juga memutuskan penyetujuan pengunduran dua direksi Bank Mutiara.

Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara Rohan Hafas mengatakan, RUPS menunjuk Felix Istiyono Hartadi Tiono sebagai Direktur Kepatuhan. "Ia akan bertugas secara efektif setelah fit and proper test yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Rohan, Rabu (26/2).

Felix sebelumnya menjabat sebagai Director of Head Compliance di HSBC. Dengan ditunjuknya Felix, Bank Mutiara memiliki empat direktur. Direktur Utama masih dijabat oleh Sukoriyanto Saputro. Dua direktur lainnya adalah Erwin Prasetio dan Ahmad Fajar. 

Rohan mengatakan, perubahan susunan direksi diharapkan dapat memperkuat struktur manajemen perusahaan. Sehingga Bank Mutiara dapat lebih kompetitif di industri perbankan. Manajemen baru juga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis serta meningkatkan nilai perusahaan.

Sehingga dapat mendukung proses divestasi yang akan dilaksanakan LPS. Sementara itu, dua direksi menyatakan mengundurkan diri dari Bank Mutiara. Dua direksi tersebut adalah Direktur Distribusi Network Benny Purnomo dan Direktur Kredit Konsumer dan Mikro Boediono. 

Dengan mundurnya Boediono, posisi Direktur Kredit Konsumer dan Mikro mengalami kekosongan. Padahal segmen utama eks-Bank Ceutury itu adalah kredit konsumer dan usaha kecil dan menengah (UKM). 

Rohan mengatakan, Bank Mutiara sepakat untuk tidak agresif menjelang divestasi. Perusahaan hanya menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 7-10 persen. "Kami lebih meningkatkan kualitas di sektor lainnya. Untuk pengganti Boediono, kami akan mengangkat EVP," ujar dia. 

Dengan diangkatnya seorang EVP untuk konsumer dan mikro, Rohan berharap Bank Mutiara dapat memperkuat sistem compliance sehingga perusahaan lebih baik dari segi Good Corporate Governance (GCG) dan kualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement