REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asuransi jiwa patungan antara Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan PT Bank Tabungan Negara, Tbk (BTN) masih dalam proses finalisasi. Rencananya, skema kepemilikan saham di perusahaan joint venture itu adalah 51 persen milik BTN dan 49 persen milik Jasindo.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, perusahaan tersebut akan mulai berdiri paling lambat pada awal triwulan II-2014. "Sekarang masih proses mendekati final. Kemungkinan di triwulan 1 atau awal triwulan 2," ujar Maryono baru-baru ini.
Maryono mengatakan, BTN dan Jasindo masih memerlukan izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk perusahaan asuransi jiwa tersebut. Perusahaan merupakan produk baru sehingga memerlukan proses yang panjang.
BTN memilih Jasindo sebagai mitra karena dianggap sebagai perusahaan asuransi terbesar di Indonesia. Jasindo juga memiliki jaringan luas dan juga bertindak sebagai perusahaan reasuransi.