REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menilai pengaruh kenaikan BI rate ke suku bunga kredit masih kaku. Kenaikan BI rate lebih cepat direspons perbankan pada suku bunga dana.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, pengaruh kenaikan BI rate ke suku bunga kredit masih kaku. Bank Buku 4 menaikkan bunga dana lebih tinggi daripada bunga kredit. "Buku 1 dan 2 menaikkan juga tapi tak setinggi Buku 4," ujar Juda, Selasa (25/2).
Kenaikan bunga dana menyebabkan persaingan dana lebih ketat. Juda mengatakan, bank Buku 1 dan 2 sebaiknya menahan ekspansi kreditnya tahun ini karena likuiditas terbatas.
Hal serupa juga terjadi pada 2005 ketika BI menaikan BI rate sebesar 400 bps dalam rentang waktu September hingga November 2005. Selisih antara bunga dana dengan bunga kredit pada Januari 2006 mencapai 439 bps. Sedangkan pada Februari 2006 selisih antara bunga dana dengan bunga kredit mencapai 465 bps. BI mencatat rata-rata kenaikan suku bunga simpanan 1 bulan ketika itu mencapai 479 bps, sedangkan rata-rata bunga kredit naik 204 bps.
Sementara untuk 2008, ketika terjadi kenaikan suku bunga acuan BI rate dari 8,25 persen pada Mei hingga Desember menjadi 9,25 persen, selisih bunga dana dan kredit mencapai 482 basis poin. Untuk kenaikan BI rate Juni hingga November 2013 yang sebesar 175 bps, selisih antara bunga kredit dan bunga dana menjadi 444 bps.