REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI) mencatatkan perolehan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 291,89 triliun pada 2013. DPK tumbuh 13,3 persen yoy dari Rp 257,66 triliun pada 2012. Kualitas DPK dijaga dengan fokus pada dana murah agar biaya dana dapat ditekan.
Direktur Utama BNI Gatot Suwondo mengatakan, komposisi dana murah berupa Current Account Saving Account (CASA) meningkat dari 67 persen pada 2012 menjadi 68,5 persen pada 2013. CASA tercatat sebesar Rp 26,5 triliun, tumbuh 15,3 persen.
"Upaya untuk meningkatkan CASA pada komposisi DPK BNI terus dilakukan dengan mengoptimalkan program BNI sebagai Bank Transaksional atau Transactional Banking," ujar Gatot dalam Paparan Kinerja BNI 2013, Rabu (19/2).
Bank transaksional dapat meningkatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) dan pertumbuhan dana berbiaya rendah. Beberapa inisiatif yang dilakukan antara lain adalah memelihara siklus transaksi antar insan BNI, meningkatkan pengguna pelayanan cash management, mengoptimalkan jaringan internasional untuk meningkatkan jasa trade finance, tresuri, hingga bisnis wealth management.
Tingginya komposisi CASA juga menyebabkan biaya dana BNI dapat menurun dari 2,7 persen pada tahun 2012 menjadi 2,4 persen pada tahun 2013.