Selasa 18 Feb 2014 17:36 WIB

Gara-Gara Abu Vulkanis Kelud, Bandara Merugi Rp 300 Miliar

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
  Petugas membersihkan abu vulkanik yang menutupi badan pesawat di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Jumat (14/2). (Antara/Regina Safri)
Petugas membersihkan abu vulkanik yang menutupi badan pesawat di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Jumat (14/2). (Antara/Regina Safri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghitung kerugian penutupan bandara akibat letusan Gunung Kelud sekitar Rp 300 miliar. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti mengungkapkan, hitungan tersebut baru hitungan kasar. ''Angkanya, antara Rp 300 miliar,'' kata dia kepada ROL, Selasa (18/2).

Menurut Herry, hingga kini hanya tersisa dua bandara yang belum beroperasi, yakni Bandara Adi Soemarmo Solo (Surakarta) dan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Diperkirakan besok (Rabu, 19/2) pagi telah beroperasi kembali.

Dia mengatakan, kondisi udara yang terpapar debu letusan Gunung Kelud telah bersih. Seluruh rute sudah kembali normal.

Herry berkata, pesawat yang terkena debu akan diperiksa secara intensif sebelum kembali terbang. Namun, itu semua akan dilakukan secara bertahap.

Dia mengatakan, setiap pesawat tersebut harus melalui proses maintanance manual terlebih dahulu sebelum dapat kembali mengangkasa. Rinciannya, setiap mesin akan dicek, di-grounded, dan dipastikan siap mengudara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement