REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan lahan pertanian dan perkebunan milik warga yang terkena abu dan pasir Gunung Kelud harus segera diperbaiki.
"Langkah pertama adalah melakukan inventarisasi lahan pertanian dan perkebunan warga yang terkena abu dan pasir Gunung Kelud," katanya dalam Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (HIPA ITS) di Tangerang, Sabtu.
Ia menjelaskan perbaikan lahan pertanian dan perkebunan warga tersebut sebagai cara agar perekonomian di sana tetap berjalan.
Meskipun saat ini, upaya pembersihan abu dan pasir dari letusan Gunung Kelud masih terus dilakukan, namun lahan pertanian dan perkebunan di sana merupakan sektor ekonomi utama warga.
"Meski aktivitas manusia kemarin (14/2) sempat berhenti, namun ke depannya harus kembali seperti normal kembali," tegasnya.
Hatta pun berharap agar dampak letusan Gunung Kelud tidak secara meluas. Seluruh pihak diminta untuk segera mengembalikan perekonomian yang sempat terhenti. "Kemarin memang sempat ada gangguan tetapi harus kembali normal," ujarnya.
Perlu diketahui, Gunung Kelud pertama meletus pada Kamis (13/2) pukul 22.50 WIB dan abu letusannya menyebar hingga Malang, Surabaya, Banyuwangi, dan Ampenan (NTB).
Sebanyak tujuh bandar udara di Pulau Jawa ditutup sementara pascaerupsi Gunung Kelud yang terjadi pada Jumat (13/2).
Ketujuh bandara yang ditutup adalah Bandara Adisutjipto di Yogyakarta, Bandara Juanda di Surabaya, Bandara Abdul Rahman Saleh di Malang, Bandara Ahmad Yani di Semarang, Bandara Tunggul Wulung di Cilacap, dan Bandara Husein Sastranegara di Bandung.