REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia naik pada Rabu (12/2) atau Kamis (13/2) pagi WIB, setelah data perdagangan Cina yang bergairah meningkatkan harapan untuk permintaan lebih kuat dari konsumen energi terbesar di dunia itu.
Kontrak berjangka AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret di New York Mercantile Exchnge, bertambah 43 sen menjadi 100,37 dolar AS per barel, penutupan tertinggi sejak Oktober. Sebelumnya WTI mencapai puncak harian 101,38 dolar AS, tingkat yang terakhir terlihat pada pertengahan Oktober lalu.
Kontrak acuan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, menetap di 108,79 dolar AS per barel, meningkat 11 sen dari penutupan Selasa (11/2).
Pasar minyak terangkat oleh data perdagangan Cina yang lebih baik dari perkiraan, menyusul serentetan laporan mengecewakan yang menunjukkan pelemahan di ekonomi terbesar kedua itu. Surplus perdagangan China melonjak pada Januari, dengan ekspor melompat 10,6 persen dan impor naik 10,0 persen.
Cina mengimpor rekor 6,63 juta barel minyak mentah per hari pada Januari, naik 5,2 persen dari Desember. "Angka-angka menunjukkan kenaikan permintaan minyak mengejutkan di Cina, yang akan mengurangi kekhawatiran bahwa dinamika permintaan melemah," kata analis Commerzbank Carsten Fritsch.