Selasa 11 Feb 2014 13:56 WIB

RI-Iran Kerja Sama Bangun Kilang di Indonesia

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah kilang minyak lepas pantai di Selat Malaka di Provinsi Riau.
Foto: Antara/FB Anggoro
Sebuah kilang minyak lepas pantai di Selat Malaka di Provinsi Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan pengusaha nasional angkat bicara terkait upaya pemerintah yang mengadakan konsultasi pasar (market consultation) pembangunan kilang minyak di Singapura. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, pengusaha nasional sebenarnya juga berkomitmen untuk membangun kilang di dalam negeri. 

Hal tersebut dibuktikan dalam penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara salah satu anggota Kadin Indonesia yakni PT Kreasindo Resources dengan perusahaan asal Iran yaitu Nakhle Barani Pardis yang dilakukan dalam acara Indonesia-Iran Business Forum di Hotel JW Marriott, Selasa (11/2). 

"Yang tadi ditandatangani itu juga upaya untuk membangun kilang di Indonesia. Pemerintah Iran kelihatannya sudah bersedia dan ada kesediaan untuk memberikan jatah (minyak mentah).  Kuncinya kan di situ. Kalau bangun kilang tapi tak bisa dapat minyak mentahnya di mana, bagaimana? Kita melihat ada itikad ntuk membantu memberikan alokasi jatah," ujar Suryo.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/2), nilai investasi MoU ini mencapai 3,3 miliar dolar AS. Selain membangun kilang minyak berkapasitas produksi 300 ribu barel per hari, direncanakan akan dibangun kilang petrokimia. Meskipun begitu, lokasi kilang belum diketahui mengingat studi kelayakan baru akan dilakukan. 

Ditemui terpisah, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menyambut baik kerja sama antara perusahaan Indonesia dan Iran untuk membangun kilang di dalam negeri. "Saya kira ini satu kemajuan dan perkembangan yang kita hargai," ujar Mahendra kepada wartawan. 

Meskipun begitu, Mahendra belum mengetahui kapan MoU antara kedua belah pihak direalisasikan. "Kami sedang minta kepada mereka untuk kerja sama dengan BKPM untuk merelisasikan rencana itu sebaik-baiknya," kata mantan wakil menteri keuangan II ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement