REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara, Tbk (BTN) akan menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun pada tahun ini. Penerbitan obligasi dilakukan untuk memperkuat permodalan perseroan.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan pihaknya akan melihat kondisi pasar untuk menentukan jenis obligasi dan waktu penerbitan. "Pada saat kondisi pasar sangat memungkinkan. Kami lihat dulu nanti semester I atau semester II," ujar Maryono.
Rencana penerbitan obligasi dilakukan untuk mendorong kinerja perseroan, terutama untuk memperluas jangkauan bisnis perseroan di sektor kredit.
Bank berplat merah ini akan menjaga rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 16 persen. Obligasi akan menambah modal karena ekspansi bisnis seperti penyaluran kredit dapat menggerus modal. "CAR mau dijaga sampai 16 persen. Sekarang masih 16 persen," ujarnya.
Untuk penyaluran kredit, BTN menargetkan tumbuh 17 persen pada tahun ini. Angka tersebut sesuai anjuran Bank Indonesia (BI). Tahun lalu kredit BTN tumbuh 23 persen.
Maryono mengatakan, khusus untuk kredit pemilikan rumah (KPR) ditargetkan tumbuh 15-16 persen, turun dari tahun lalu yang tumbuh pada 19 persen.