REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor perkebunan juga tidak lepas dari hantaman banjir. Laporan terakhir menunjukkan banjir dilaporkan merusak sebanyak 2.239 ha lahan perkebunan di 6 provnsi. Kerusakan terparah yaitu pada perkebunan tebu di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan kerugian sektor perkebunan akibat banjir mencapai Rp 114,44 miliar. Selain tebu, banjir juga mengahantam perkebunan kopi di Aceh dan perkebunan kakao di beberapa daerah di Sulawesi.
Direktur Jenderal Perkebunan, Gamal Nasir mengatakan perlu strategi jitu untuk meminimalisasi dampak kerusakan lingkungan. Salah satu caranya dengan konservasi air dan tanah. "Titik berat konservasi sebaiknya ditujukan untuk budidaya, karea penduduk tinggi," katanya kemarin.
Ia melihat upaya konservasi masih dilakukan pada lahan yang terbatas. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, kawasan budidaya hanya 0,05 hektare per orang. Kawasan budidaya bisa dikelola dalam bentuk hutan produksi, hutan rakyat, pariwisata dan permukiman.