Senin 03 Feb 2014 12:54 WIB

Pertamina Kerap Jadi Sapi Perahan

Rep: Elba Damhuri/ Red: Joko Sadewo
Pertamina
Foto: borneomagazine.com
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN seharusnya diperlakukan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat. Karena itu, stakeholder BUMN, mulai dari eksekutif hingga DPR, diminta untuk tidak menjadikan BUMN sebagai sapi perah.

"Pertamina menjadi salah satu BUMN yang kerap dijadikan sapi perah. Seharusnya jangan diperlakukan seperti itu," kata Direktur Eksekutif Center for Energy and Strategic Resources Indonesia-CESRI, Prima Mulyasari Agustini, Senin (3/2).

BUMN seperti Pertamina, menurut Prima, harus mendapat dukungan untuk menuntaskan target-target kinerjanya. Dengan begitu, cita-cita menjadi perusahaan kelas dunia bisa segera terwujud.

Legislatif dan eksekutif, jelas Prima, seharusnya berada di garda terdepan menyokong laju BUMN migas ini. Harapan agar Pertamina bisa mengalahkan Petronas akan dengan lancar bisa direalisasikan.

Pertamina saat ini menempati posisi ke-122 sebagai perusahaan berkelas dunia dilihat dari aset dan profit. Petronas Malaysia berada di peringkat ke-75. Pemerintah dan legislatif Malaysia memberikan dukungan penuh atas ekspansi bisnis yang dijalankan dan direncanakan Petronas.

Prima mengingatkan agar BUMN jangan dijadikan kendaraan dan amunisi sebagian kelompok dan orang-orang dengan kepentingan tertentu. "Tugas Pertamina berat. Dia harus menyetor dividen yang besar bagi negara dan penyalur BBM bersubsidi," kata pengajar di beberapa perguruan tinggi di Jakarta itu.

Pemerintah sebaiknya memperlakukan Pertamina sebagai entitas bisnis dengan penerapan manajemen yang baik dan sehat. Prima meminta agar pemerintah tidak menempatkan komisaris dan direksi karena alasan politis, tapi mesti alasan profesional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement