REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) salah satu perusahaan yang beroperasi di Sumatra Selatan (Sumsel) mulai melakukan pengeboran sumur panas bumi (geothermal) di Rantau Dedap. Pengeboran sumur panas bumi ini akan dilakukan awal Februari 2014 mendatang.
"Rencananya pada 3 Februari mendatang PT Supreme Energy Rantau Dedap mulai melakukan pengeboran sumur eksplorasi pertama untuk mencari sumber energi bagi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Sumsel," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Sumsel Robert Heri, Selasa (28/1).
Menurut Robert, PT SERD merupakan salah satu perusahaan yang mengeksplorasi panas bumi di Sumsel. Sebelumnya sudah ada PT Pertamina Geohtermal dan Energy (PGE) yang sudah melakukan pengeboran sumur di Lumut Balai, Kabupaten Muara Enim.
Proyek PLTP Rantau Dedap merupakan bagian proyek nasional yang masuk dalam program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW Tahap II berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 4 Tahun 2010 dan Perpres no 48 tahun 2011. PLTP Rantau Dedap akan menghasilkan listrik 2x110 MW.
Menurut Manager of Business Relation PT SERD, Ismoyo Argo, SERD merupakan konsorsium dari tiga perusahaan, yaitu Supreme Energy, GDF Suez Energy International dan Marubeni.
PT Supreme Energy Rantau Dedap berdiri pada 1 Juli 2008 sebagai pemegang IUP (izin usaha pertambangan) untuk WKP (wilayah kerja pertambangan) panas bumi Rantau Dedap dengan target kapasitas 2 x 110 MW. Lokasinya berada di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam.
“PT SERD juga sudah melakukan penandatanganan PPA (Power Purchased Agreement) dengan PT PLN yang dilaksanakan 12 November 2012 dengan disaksikan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Jero Wacik,” kata Ismoyo.