Senin 27 Jan 2014 14:14 WIB

Total E&P Indonesie Tunjuk Pimpinan Baru

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Logo Total (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Logo Total (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Hardy Pramono ditunjuk sebagai Presiden & General Manager Total E&P Indonesie (TEPI) yang baru menggantikan Elisabeth Proust (2008 – 2013), yang pindah tugas dan akan memimpin Total E&P Nigeria. Hardy, yang mulai menjalankan tugas baru sejak 14 Januari 2014, sebelumnya adalah Executive Vice President of Operations & East Kalimantan District Manager TEPI di Balikpapan.

Total E&P Indonesie menginformasikan, saat itu, ia merupakan orang Indonesia pertama yang menduduki jabatan tertinggi di East Kalimantan District TEPI. Saat ini, ia juga merupakan orang Indonesia pertama yang memimpin salah satu afiliasi Total SA.  Hal ini sejalan dengan kebijakan Group Total dalam mempromosikan kader-kader manajemen internasionalnya. 

Hardy menyatakan, prioritas utama adalah menahan laju penurunan produksi di Blok Mahakam. Sebagaimana diketahui, di samping secara aktif mengadakan kegiatan eksplorasi di beberapa blok migas baru, saat ini TEPI mengelola operasi di Blok Mahakam dengan produksi yang sebagian besar berasal dari lapangan-lapangan tua (mature fields). 

Meski demikian, dengan berbagai upaya yang dilakukan, produksi gas pada tahun 2013 mencapai rata-rata 1,7 BCF per hari atau 11 persen di atas target, dan produksi liquid (minyak dan kondensat) mencapai 67,6 ribu barel per hari, yang kurang lebih sama dengan target pada WP&B.

Prioritas lain yang akan dikawal dan ditingkatkan oleh Hardy Pramono adalah penerapan ketat prinsip-prinsip Health, Safety, and Environment (HSE), sehingga angka kecelakaan kerja tetap ditekan serendah mungkin.  Dan pada saat bersamaan menerapkan secara ketat prinsip-prinsip good corporate governance and compliance. “Penerapan prinsip-prinsip HSE harus satu napas dengan penerapan good corporate governance and compliance,” tegas Hardy Pramono, Senin (27/1).

Penunjukkan Hardy Pramono sebagai orang nomor satu di afiliasi TEPI menyempurnakan fakta bahwa di perusahaan multinasional ini 97 persen karyawannya adalah putra dan putri Indonesia.  “Jadi walaupun 100 persen sahamnya dimiliki oleh perusahaan multinational, TEPI juga layak disebut sebagai perusahaan Indonesia,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement