REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca ekstrem disertai banjir yang melanda sejumlah daerah di Tanah Air berimbas pada terganggunya kegiatan ekonomi. Sebagian wilayah lumbung padi di Jawa Barat terendam sehingga gagal panen.
Demikian juga produk hortikultura yang terganggu distribusinya akibat kerusakan jaringan jalan dan terhambatnya angkutan udara dan laut. Beberapa pabrik makanan dan minuman juga terhenti produksinya beberapa hari akibat arus listrik yang dihentikan akibat banjir.
"Kenaikan harga bahan makanan dan makanan jadi serta biaya transportasi pada bulan ini mungkin akan lebih tinggi," ujar Pelaksana Tugas Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bobby Rafinus kepada ROL, Kamis (23/1).
Meskipun begitu, Bobby mengharapkan para pengusaha industri tidak menaikkan harga. "Iklim ekstrem ini diperkirakan segera usai dan kegiatan ekonomi dapat segera pulih kembali," kata Bobby.
Lebih lanjut, Bobby menjelaskan, jajaran kementerian/lembaga terkait sedang mengevaluasi besaran dampak banjir di sektor yang menjadi kewenangannya. "Dan melakukan langkah pemulihan. Pemerintah daerah pun segera melakukan perbaikan jaringan transportasi yang terputus," ujarnya.
Secara umum, pemerintah mengharapkan inflasi Januari 2014 tidak setinggi Januari 2013 yang tercatat 1,03 persen. Target inflasi dalam APBN 2014 adalah 5,5 persen dengan realisasi 2013 8,38 persen.