Kamis 23 Jan 2014 10:33 WIB

Lanjutkan Pelemahan, Rupiah Bergerak ke RP 12.130 per Dolar AS

Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (23/1) pagi bergerak melemah sebesar 20 poin menjadi Rp 12.130 dibanding sebelumnya di posisi Rp 12.110 per dolar AS.

"Rupiah kembali melanjutkan pelemahannya seiring terdepresiasinya sejumlah mata uang regional merespon kian dekatnya pemberlakuan pengurangan stimulus The Fed," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (23/1).

Ia menambahkan dolar AS yang kembali menguat itu menyusul spekulasi membaiknya ekonomi AS sehingga akan mendorong the Fed untuk kembali melakukan pengurangan stimulus. Di sisi lain, lanjut dia, sejumlah sentimen juga turut menghalangi potensi kenaikan rupiah diantaranya data kenaikan harga konsumer di Australia yang lebih cepat dari perkiraan sehingga menekan mata uangnya, dan keputusan bank sentral Inggris (BoE) yang belum akan menaikkan suku bunga acuannya dan berimbas negatif juga pada nilai tukarnya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan fokus pasar pada saat ini adalah pertemuan the Fed pada pekan 28-29 Januari 2013 mendatang. "Diperkirakan the Fed mengurangi pembelian aset kembali. Dolar AS kemungkinan akan terangkat terhadap mayoritas mata uang dunia," katanya.

Ia memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp 12.105-Rp 12.175 per dolar AS untuk hari ini (Kamis, 23/1).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement