REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (22/1). Turut mendampingi Hatta antara lain Menteri Pertanian Suswono, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dan Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso.
Kepada wartawan di sela-sela sidak, Hatta membenarkan adanya gangguan pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang akibat banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Akan tetapi, Hatta menyebut gangguan perlahan-lahan reda. "Relatif tidak ada gangguan kecuali gangguan pada Senin kemarin," ujar Hatta.
Berdasarkan keterangan yang diperolehnya, pasokan beras pada Senin (20/1) menurun dari 2.000 ton per hari menjadi 1.000 ton per hari. Sedangkan untuk hari ini, pasokan sudah meningkat menjadi 1.500 ton per hari. "Artinya input dan output sudah mulai seimbang," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini.
Terkait kenaikan harga, Hatta membenarkan adanya sedikit kenaikan. Namun dengan adanya operasi pasar dari Perum Bulog, diharapkan harga berangsur-angsur turun. Sebagai gambaran, Bulog melakukan operasi pasar dengan harga per kg Rp 6.900 sampai Rp 7.100. "Berapa pun kekurangan, akan didukung oleh Bulog," ujar Hatta.
Ditemui terpisah, salah satu pedagang pemilik UD Sinar Jaya di Pasar Induk Beras Cipinang, Ayong, membenarkan adanya pengaruh pasokan akibat terganggunya distribusi akibat banjir. Hal ini krusial mengingat sebagian besar beras yang dijualnya berasal dari Cirebon, Jawa Barat. "Pengaruh waktu banjir ada," kata Ayong.
Sementara untuk hari ini, Ayong menyebut pasokan beras perlahan kembali normal. "Sekarang lancar," ujar Ayong yang menjual berasnya dengan harga mulai dari Rp 8.400 per kg. Sedangkan untuk beras merah dijualnya dengan harga Rp 11.000 per kg.