REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen smartphone BlackBerry mengumumkan akan menjual sebagian besar kepemilikan real estate di Kanada, sebagai upaya mendapatkan dana tambahan untuk mendukung operasi bisnisnya.
Dalam kemitraannya dengan perusahaan real estate komersial CBRE, BlackBerry bermaksud untuk melakukan divestasi strategis mayoritas portfolio melalui kombinasi "jual-sewa kembali" atau penjualan aset kosong.
Aset yang ditawarkan untuk dijual itu terdiri dari ruang seluas 3 juta meter persegi, kata BlackBerry dalam pernyataannya di laman resmi perusahaan. "BlackBerry tetap berkomitmen untuk berkantor pusat di Waterloo dan punya kehadiran kuat di Kanada bersama dengan hubs (jaringan-jaringan) global lainnya," kata CEO dan Kepala Eksekutif BlackBerry John Chen.
"Inisiatif ini akan lebih meningkatkan fleksibilitas keuangan BlackBerry, dan akan menyediakan sumber daya tambahan untuk mendukung operasi-operasi kami seiring bisnis kami terus berkembang," katanya.
BlackBerry tidak akan memberikan komentar mengenai nilai potensial penjualan dan akan mengungkapkan informasi lebih lanjut yang diperlukan sehubungan transaksi penjualan definitif.
Sementara menurut Reuters, sekitar sebulan lalu BlackBerry juga sepakat untuk menjual lima gedung, berikut sejumlah lahan, kepada Universitas Waterloo seharga sekira 41 juta dolar Kanada.