REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Tingkat inflasi Argentina melonjak 28,4 persen pada 2013, menurut perkiraan resmi yang dirilis oleh sebuah lembaga penelitian swasta pada Selasa.
Argentina akan merilis statistik resmi pada Rabu waktu setempat, meskipun ini sebagian besar diabaikan oleh komunitas bisnis karena lebih mendukung perkiraan lembaga swasta.
Pemerintah secara teratur dituduh membuat angka inflasi lebih rendah dari sebenarnya, mengklaim tingkat 11 persen untuk 2012 berbeda dengan angka swasta yang menempatkan inflasi tersebut pada 25 persen.
Tingkat inflasi 28,4 persen diungkapkan pada Selasa selama konferensi pers yang diadakan oleh anggota parlemen yang menentang pemerintahan kiri-tengah Presiden Cristina Kirchner.
Angka inflasi, diterbitkan setiap tahun sejak 2008, rata-rata dihitung dari analisis perkiraan oleh beberapa perusahaan riset.
Perkiraan swasta telah menempatkan tingkat inflasi Argentina di lebih dari 20 persen selama lima tahun terakhir, dengan pengecualian pada 2009.
Argentina telah mengalami inflasi atau hiperinflasi selama bertahun-tahun, terutama pada 1989 dan 1990 ketika harga melonjak sekitar 3.000 persen.