REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Luksemburg, salah satu negara terkecil di Eropa, selangkah lagi berencana menerbitkan Sukuk. Pemerintah Kehayarpatihan Luksemburg pekan ini sudah meyakinkan bahwa pihaknya telah mengajukan RUU untuk bisa melakukan penerbitan sukuk.
Kabar ini muncul hanya beberapa bulan setelah Perdana Menteri Inggris, David Cameron menyatakan niatnya untuk menerbitkan obligasi syariah. Pemerintah Inggris berencana meluncurkan sukuk senilai 200 juta poundsterling di 2014.
Kedua negara ini memang sebelumnya telah mempertimbangkan selama bertahun-tahun untuk mengeluarkan sukuk. Dimana mereka juga telah menyiapkan bursa saham untuk emiten sukuk.
Juru Bicara Kementerian Keuangan Luksemburg, mengatakan kepada Reuters kalau pemerintah telah mengajukan RUU. Karena persetujuan Parlemen merupakan salah satu rangkaian kesepakatan sebelum penerbitan sukuk.
Pemerintah mengusulkan penerbitan sukuk senilai 200 juta euro kepada parlemen. Namun ia menambahkan kalau parlemen belum menyatakan jumlah yang tepat bagi penerbitan sukuk.
Pemerintah Luksemburg telah mengumumkan tiga aset properti mereka untuk mendukung transaksi. Karena hal ini sesuai dengan hukum syariah. Sementara Kementerian Keuangan Inggris belum membuat rincian mengenai aset untuk penerbitan sukuk mereka.
Seorang bankir pasar modal mengatakan kepada IFR, kedua negara itu memang berencana untuk ikut ambil bagian dalam industri keuangan Islam. Bankir lain dari salah satu bank syariah di negara Teluk mengatakan, hal ini menjadi cara pemasaran bursa saham Luksemburg. Selain itu juga untuk mendorong investasi dan manajemen berbasis pendanaan.
Ia menambahkan banyak investasi yang berasal dari negara Teluk anggota GCC, melalui Luksemburg. Mereka ingin mempertahankan status termasuk menjaga pajak dan legalitas investasi itu, khususnya dengan meningkatnya industri keuangan syariah.
Hanya saja belum ada keputusan pasti dari para anggota parlemen terkait pengajuan ini. Hanya saja jika Luksemburg dan Inggris sukses menerbitkan sukuk maka mereka bisa mendapat emiten yang umumnya berasal dari Asia dan Timur Tengah.
Negara non muslim lainnya yang berencana meluncurkan sukuk adalah Afrika Selatan. 2012 lalu, Afrika Selatan menunjuk BNP Paribas, Liquidity House Management dan Standard Bank untuk mengatur kemungkinan penerbitan sukuk.