REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Impor pada November 2013 turun sebesar 3,35 persen month on month (MoM). Angka impor mencapai 15,15 miliar dolar AS. "Impor nonmigas mengalami penurunan yang cukup signifikan," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan, Kamis (9/1). Penurunan impor nonmigas mencapai 11,2 miliar dolar AS atau sebesar 8,12 persen MoM.
Komoditas impor yang mengalami penurunan seperti pakan ternak (56,38 persen MoM), kendaraan bermotor dan bagiannya (22,42 persen), gandum (18,24 persen), besi dan baja (13,64 persen), plastik dan barang dari plastik (11,45 persen), bahan kimia organik (10,59 persen), dan kapas (8,46 persen).
Selama Januari-November 2013, barang impor yang mendominasi yakni bahan baku atau penolong dengan pencapaian 76,01 persen. Disusul barang modal dan konsumsi yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 17,16 persen dan 2,24 persen. Penurunan tersebut senilai 29,10 miliar dolar AS dan 11,96 miliar dolar AS.
Secara kumulatis, total impor sejak Januari-November 2013 senilai 171,17 miliar dolar AS. Atau turun sebesar 2,80 YoY. Meski impor menurun pada akhir 2013, ada beberapa komoditas yang naik angka impornya. Seperti bahan baku atau penolong yang mengalami kenaikan 1,06 persen atau sebesar 130,11 miliar dolar AS.
Impor nonmigas mengalami penurunan, sedangkan migas mengalami peningkatan. Hingga November 2013, impor migas naik 5,63 persen atau sebesar 41,04 miliar dolar AS. "Meningkatnya impor migas karena banyak permintaan minyak mentah," kata Gita. Permintaan minyak mentah mencapai 24,91 persen.