Kamis 09 Jan 2014 07:01 WIB

Pasar Saham AS Turun di Tengah Kecemasan Investor Soal Risalah Fed

Bursa saham di Wall Street
Foto: AP
Bursa saham di Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street sebagian besar ditutup lebih rendah pada Rabu (8/1) atau Kamis (9/1) pagi WIB, setelah hasil pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan Fed berpikir ekonomi AS bisa terus mengurangi stimulus moneternya.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 68,20 poin (0,41persen) menjadi ditutup pada 16.462,74. Indeks berbasis luas S&P 500 sedikit menurun 0,39 poin (0,02 persen) menjadi berakhir di 1.837,49 sementara indeks komposit Nasdaq naik 12,43 poin (0,30 persen) menjadi 4.165,61.

Hasil pertemuan kebijakan Fed pada 17-18 Desember 2013 menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan telah menjadi lebih percaya diri bahwa kondisi pasar tenaga kerja akan terus membaik sekalipun The Fed memangkas stimulus moneternya. Risalah mendokumentasikan diskusi sebelum The Fed pada 18 Desember 2013 mengumumkan untuk memangkas pembelian asetnya sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 75 miliar dolar AS per bulan mulai Januari 2014.

Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities, mengatakan investor cemas setelah awal pasar pada 2014 "hangat-hangat kuku" sesudah keuntungan besar pada 2013. "Beberapa investor juga khawatir tentang pengurangan stimulus The Fed," kata dia.

"Ada semacam kekhawatiran yang terus bertahan tentang kemampuan pasar untuk mempertahankan membuat keuntungan setelah tahun lalu," kata James.

"Sekarang, apa yang pasar teriak-teriakan untuk kejelasan. Kita akan sedikit lebih jelas pada Jumat (10/1) pagi setelah laporan pekerjaan dan sedikit lebih kejelasan pada minggu depan setelah kita memiliki sabak (batu tulis) yang lebih lengkap dari laporan laba perusahaan-perusahaan S&P 500," papar James.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS naik menjadi 2,99 persen dari 2,94 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,90 persen dari 3,88 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement