REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Sentral Amerika Serikat (AS), the Federal Reserve, melakukan tapering off atau mengurangi stimulus moneternya. Untuk mengantisipasi risiko dari tapering off, Bank Indonesia (BI) melakukan upaya pendalaman pasar keuangan.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan BI telah meluncurkan instrumen untuk pendalaman pasar keuangan. "Instrumen baru sudah kita luncurkan dan yakini itu bisa dilaksanakan dengan baik," ujar Agus di Jakarta, Jumat 93/1).
Instrumen tersebut diantaranya adalah hedging valas, mini Master Repo Agreement (MRA), dan revisi transaksi swap lindung nilai jangka.
Agus menyatakan BI mengharapkan kebijakan yang berhati-hati dari the Fed. Kebijakan yang akan dikeluarkan the Fed akan sangat mempengaruhi ekonomi dunia, khususnya negara berkembang.
Sebelumnya, the Fed telah mengumumkan pengurangan pembelian surat berharga sebesar 10 miliar dolar AS. Namun, tingkat bunga belum diubah, yakni masih di kisaran 0-0,25 persen.
"Langkah berikutnya masih bergantung perkembangan indikator ekonominya, khususnya di pengangguran dan dari sisi inflasi," ujarnya.