REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Bisnis penjualan rumah dan mobil diprediksi mengalami penurunan di awal 2014 dan hal itu dipicu kenaikan BI rate yang akan mengikuti kenaikan suku bunga kredit perbankan. "Jelas penjualan rumah dan kendaraan seperti mobil akan lesu pada tahun ini akibat kenaikan BI Rate," kata Dewan Pembina REI Sulsel, Jamaluddin Jafar di Makassar, Kamis (2/1).
Sebelumnya, dipenghujung tahun 2013 Bank Indonesia (BI) memutuskan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI rate di level 7,5 persen. Namun diprediksi BI kembali akan menaikan BI rate diposisi 50 basis poin (bps) menjadi 8 persen pada 2014.
Menurut dia, kenaikan BI rate akan memicu kenaikan suku bunga kredit perbankan yakni Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM).
Selain kenaikan BI Rate, kenaikan kurs dolar terhadap rupiah dan persoalan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau PLPP tentu saja akan menjadi persoalan bagi para kosumen untuk berfikir membeli rumah dan mobil baru. "Pemerintah harus segera memberikan stimulan untuk menekan dan mengimbangi BI Rate, PLPP dan penguatan kurs dollar. Apabila ini terus dibiarkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Sulsel akan menurun karena berpengaruh besar," papar pengembang perumahan ini.