Kamis 02 Jan 2014 13:33 WIB

Harga Bahan Makanan Bayangi Ekonomi Indonesia di 2014

Rep: Esthi Maharani/ Red: Joko Sadewo
Pedagang sayuran di Pasar Jambul Baru, Cawang, Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pedagang sayuran di Pasar Jambul Baru, Cawang, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden, Boediono menyatakan sedikitnya ada empat resiko yang harus dihadapi dan diantisipasi Indonesia pada 2014. Resiko tersebut yakni likuiditas global, harga minyak, harga bahan makanan, serta politik dalam negeri.

“Ada empat resiko yang perlu kita lihat dan antisipasi,” katanya saat membuka perdagangan pertama Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/1).

Harga bahan makanan, menurut Budiono, menjadi faktor sangat penting karena faktor inilah yang seringkali memiliki efek domino ke berbagai sektor. Karena itu, inflasi harus benar-benar dijaga. Ia mengingatkan harga bahan pangan terutama kebutuhan pokok di tanah air sering pula dipengaruhi oleh harga bahan pangan di luar negeri terutama negara pengimpor.

“Satu hal yang perlu kita catat; harga bahan panganan di dalam negeri tidak bisa diinsulasi dengan bahan makanan di luar negeri. Apapun yang kita lakukan selalu ada korelasi. Kalau di luar negeri harganya naik, di dalam negeri juga ikut naik. Karena itu, harga makanan impor sangat penting untuk diamati,” katanya.

Selain harga bahan makanan, faktor politik dalam negeri ikut memberikan pengaruh dalam perekonomian Indonesia di 2014. Ia menyakini Pemilu 2014 bisa berjalan aman, lancar dan damai seperti dua pemilu sebelumnya di 2004 dan 2009.

Di tahun itu pula menjadi ajang untuk melihat kematangan demokrasi Indonesia. “Impian kita adalah demokrasi yang berfungsi baik meskipun di sana sini aspek kualitas demokrasi perlu diperbaiki,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement