REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perusahaan pembiayaan, Astra Credit Company (ACC) belum berani memasang target tinggi untuk pembiayaan tahun depan.
Menurut CEO ACC, Jodjana Jody, tahun depan pihaknya masih akan memasang target pembiayaan sebesar Rp26 triliun.
"Kami flat saja. Sama dengan tahun ini, Rp26 triliun," kata Jodjana saat dihubungi Antara, Senin.
Dia mengaku ada beberapa alasan mengenai kondisi pembiayaan tahun depan. Terutama, lanjutnya, faktor-faktor luar yang tidak bisa diprediksi.
"Tahun depan itu ada pemilu," katanya.
Tidak hanya itu, faktor yang memang langsung memberikan dampak terhadap perusahaan pembiayaan yakni kenaikan suku bunga BI. Dia menyebutkan bahwa, kondisi suku bunga global tahun depan masih sulit diprediksi.
"Ada 'US Economy' yang lambat laun akan menarik peredaran dolar dan jelas akan berpengaruh pada exchange rate serta pengaruh pada suku bunga," katanya.
Kebijakan pemerintah DKI Jakarta soal pembatasan kendaraan pribadi juga ikut diperhitungkan. Pembatasan kendaraan yang rencananya akan dilaksanakan seperti Electronic road Pricing (ERP).
"Isu-isu soal pembatasan kendaraan juga jadi faktor yang harus kami pertimbangkan," katanya.