Kamis 19 Dec 2013 19:11 WIB

Ini Dua Dampak 'Tapering Off' Bagi Ekonomi Indonesia

Rep: Elba Damhuri/ Red: Nidia Zuraya
Layar TV di lantai Bursa New York, berisi pengumuman kebijakan Bank sentral AS atau The Federal Reserve (Fed) pada Rabu (18/12).
Foto: AP/Richard Drew
Layar TV di lantai Bursa New York, berisi pengumuman kebijakan Bank sentral AS atau The Federal Reserve (Fed) pada Rabu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pengurangan stimulus ekonomi AS berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Ekonom Universitas Indonesia Muslimin Anwar mengatakan setidaknya ada dua dampak tapering off terhadap ekonomi domestik, yaitu melalui jalur perdagangan dan jalur keuangan.

Melalui jalur perdagangan, jelas Muslimin, kebijakan tapering off yang merupakan sinyal perbaikan ekonomi AS akan meningkatkan ekspor Indonesia ke negara AS baik langsung maupun tidak langsung. "Perbaikan ekonomi AS akan mendorong peningkatan daya beli masyarakat AS sehingga kebutuhan barang-barang impor dari emerging market seperti Indonesia akan meningkat," kata Muslimin.

Dampak kedua, kata Muslimin, tapering off stimulus kebijakan moneter the Fed akan sangat dirasakan dalam jangka pendek di pasar keuangan. Tanda-tanda terjadinya pemulihan ekonomi di AS tersebut akan memicu investor global untuk menarik dana-dana nya di emerging markets, termasuk Indonesia, untuk ditanamkan pada sektor-sektor ekonomi di AS.

Menurut Muslimin, apabila ini tak diantisipasi dengan baik maka akan memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah akibat terjadinya penarikan modal (capital outflow). Ia meminta pemerintah harus mampu memberikan berbagai insentif agar dana-dana tersebut, yang produktif, dapat bertahan lama di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement