Rabu 11 Dec 2013 14:49 WIB

Penyerapan Anggaran Kemenhub Baru 60 Persen

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan.
Foto: Antara Foto
Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerapan anggaran Kementerian Perhubungan hingga November 2013 mencapai 60,19 persen. Diprediksikan hingga akhir tahun akan mencapai 90 persen.

Menteri Perhubungan E E Mangindaan mengatakan, pada 2013 Kemenhub memperoleh anggaran sebesar Rp 35,632 triliun. ''Angka itu, pagu definitif dikurangi revisi dan pemotongan,'' kata dia pada jumpa pers Laporan Akhir Tahun, di Kemenhub, Jakarta, Rabu (11/12).

Apabila dibandingkan pada 2012, kata Mangindaan, dimana besaran anggaran yang diperoleh Kementerian Perhubungan adalah Rp 33,899 trilyun, maka anggaran tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 2,61 persen.

Dia menerangkan, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya persentase penyerapan ini tidak jauh berbeda yaitu pada 2011 tercatat sebesar 85,86 persen dan tahun 2012 sebesar 88,82 persen. Namun apabila dilihat dari jumlah rupiah yang terserap terdapat peningkatan mengingat jumlah total pagu anggarannya juga meningkat.

Menurut Mangindaan, meskipun cenderung mengalami kenaikan jumlah total pagu setiap tahunnya, anggaran yang disediakan Pemerintah melalui APBN untuk sektor perhubungan sebenarnya masih jauh dari kebutuhan sesungguhnya. Tiga tahun terakhir rata rata APBN hanya memenuhi kurang lebih 58 persen dari kebutuhan anggaran yang diajukan, seperti misalnya pada 2013 ini dari kebutuhan anggaran yang diajukan Rp 55,643 triliun, APBN hanya memenuhi Rp 36,679 triliun (pagu definitif) yang berarti hanya sekitar 65 persen.

Ketimpangan pembiayaan sektor perhubungan akan semakin terlihat  apabila merujuk kebutuhan yang seharusnya dipenuhi untuk pembangunan sektor perhubungan. Dalam kurun waktu 2010-2015 untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen per tahun, seharusnya dibutuhkan pembiayaan sebesar Rp 1.626 triliun hanya untuk sektor perhubungan, pada kenyataannya APBN diperkirakan hanya mampu memenuhi lebih kurang tujuh persen atau senilai Rp 119,7 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement