REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil riset yang dilakukan HSBC Indonesia pada 2013 mengungkapkan adanya tren penggunaan kartu kredit yang tidak hanya sebagai alat pembayaran tetapi juga akses untuk menikmati berbagai tawaran dalam mendukung gaya hidup, terutama untuk masyarakat menengah atas.
"Berdasarkan riset yang dilakukan HSBC, terlihat bahwa pemakaian kartu kredit oleh masyarakat menengah atas sangat dipengaruhi oleh nilai tambah atau benefit yang didapatkan," kata Head of Customer Value Management, HSBC Indonesia, Vira Widiyasari dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Jumat (6/12).
Menurut Vira, segmen menengah atas lebih dinamis terutama pada kategori fesyen dan dining (terkait kebutuhan makan) yang menunjukkan pertumbuhan pengeluaran tahunan masing-masing sebesar 18 persen dan 10 persen. Sementara jumlah penukaran poin rewards di industri perbankan juga tercatat meningkat 20 persen secara tahunan yang menunjukkan tingginya minat terhadap tawaran istimewa.
HSBC Indonesia meluncurkan kembali HSBC Visa Platinum untuk mendukung perkembangan minat dan kebutuhan nasabah menengah ke atas, yang lebih disesuaikan dengan gaya hidup nasabah. "Dengan konsumsi segmen menengah ke atas yang meningkat, kartu kredit jenis Platinum berkembang lebih pesat dengan pertumbuhan jumlah kartu aktif sebesar 47 persen setahun. Khusus minat yang tinggi terhadap kartu HSBC VISA Platinum, kami meningkatkan penawaran program rewards untuk kategori fashion dan dining," kata Vira Widyasari.
Menurut Vira, nasabah dapat menghemat hingga 20 persen untuk tiap transaksi di lebih dari 400 outlet dan menikmati beragam rewards menarik dengan pengumpulan poin yang cepat dan penukaran yang mudah. HSBC beroperasi di Indonesia sejak 1884 dan saat ini melayani nasabah melalui 47 cabang di enam kota besar di Indonesia.