REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemancangan pertama atau ground breaking tahap pertama pembangunan monorel (Mass Rapid Transit/MRT) yang dilakukan oleh Pemprov Jabar bekerjasama dengan China National Machinery Import and Export Corporation atau CMC akan dilakukan pada Juli 2014.
"Ground breaking untuk tahap pertama dari pembangunan monorel nanti akan dilakukan Juli tahun depan, rute tahap pertama itu adalah Bandung-Sumedang yakni Leuwipanjang-Gedebage-Tanjung Sari," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, di Bandung, Kamis.
Terkait rencana pembangunan tahap pertama monorel Jabar tersebut, kata Dedi, hari ini Pemprov Jawa Barat menggelar rapat dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang di Gedung Sate Bandung.
"Jadi tadi itu ada Jasa Sarana, lalu Panghegar Grup. OPD yang hadir Dishub, Bina Marga, BPPT. Kemudian dari beberapa OPD Kabupate Sumedang Plt Bupati, Sekda dan Bappedanya juga hadir," kata dia.
Dikatakan dia, pembangunan ground breaking itu merupakan tahap awal pembangunan monorel dan adapun jalur yang akan dibangun sepanjang 28 kilometer lebih.
"Sehingga dengan adanya solusi monorel ini, maka diharapkan tahap pertama bisa selesai dibangun pada 2016 mendatang," kata Dedi.
Pemkab Sumedang, menurut dia, pada prinsipnya mendukung terutama terkait regulasi dan keterkaitan koordinasi dan fasilitasi dan lapangan.
"Sumedang tadi mendukung penuh ya, karena regulasi antara pemerintah pusat, pemprov dan pemkab harus terkoordinasi dalam proyek ini," kata Dedy.
Selain itu, lanjut dia, saat ini tim gabungan juga sedang menyiapkan tatanan masterplan monorel tersebut.
Sementara itu, Plt Bupati Sumedang, Ade Irawan menyatakan pihaknya menyambut baik proyek monorel yang dicanangkan Pemprov Jabar.
Menurut dia, ada lima kecamatan di Kabupaten Sumedang yang akan dilalui oleh monorel Jabar ini.
"Lima kecamatan itu adalah Kecamatan Jatinangor, Tanjung Sari, Sukasari, Pamulihan dan Kemacatan Cimanggung," ujar Ade.
Pihaknya optimis pembangunan monorel ini akan berdampak positif untuk Kabupaten Sumedang seperti dampak secara ekonomis untuk pusat perekonomian dan yang utama ialah. mengurangi kemacetan khususnya Tanjung Sari.