Selasa 03 Dec 2013 11:26 WIB

Pemimpin Industri Dunia Berkumpul Bahas Keuangan Syariah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
 Balon-balon gas mewarnai acara peluncuran Gerakan Ekonomi Syariah (GRES!) di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Ahad (17/11).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Balon-balon gas mewarnai acara peluncuran Gerakan Ekonomi Syariah (GRES!) di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Ahad (17/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Lebih dari 1.300 pemimpin industri dari lebih dari 50 negara berkumpul di Bahrain untuk mengikuti Konferensi Perbankan Syariah Dunia (WIBC 2013). Pertemuan dimulai besok, Rabu (4/12) dan akan membahas transformasi industri keuangan syariah untuk meningkatkan daya saing global.

Chief Excecutive Officcer (CEO) WIBC, David McLean mengatakan industri keuangan syariah global terus mengalami pertumbuhan dua digit dan telah mencapai posisi strategis dalam lanskap keuangan global. Industri keuangan syariah dapat membuat kontribusi signifikan untuk mempromosikan inklusi keuangan serta pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.

"Berbagai produk dan layanan yang ditawarkan makin meluas. Sejumlah yurisdiksi baru diciptakan untuk mengadopsi keuangan syariah," ujarnya seperti dikutip TradeArabia News Service, Selasa (3/12).

Transisi industri keuangan syariah ke tahap berikutnya dinilai penting untuk menyesuaikan dengan dinamika baru keuangan global dalam rangka mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan daya saing. CEO Aliansi Jasa Keuangan Toronto, Janet L Ecker mengatakan Kanada memiliki keterampilan manajemen risiko yang kuat di industri jasa keuangan.  Sebagai pusat jasa keuangan, Kanada telah tumbuh signifikan terutama sejak krisis keuangan 2008.

Toronto adalah kota paling beragam di dunia. Toronto pun menyambut baik hubungan dengan komunitas keuangan syariah. "Dengan ekonomi sehat, lingkungan politik stabil dan kekayaan aset fisik, kami menawarkan banyak kesempatan bagi investor Islam," kata Ecker.

WIBC adalah kesempatan ideal untuk menjelajahi kepentingan bersama. Kepala Eksekutif Dewan Pengembangan Ekonomi Bahrain, Kamal bin Ahmed berujar selama 20 tahun, WIBC telah membantu membentuk sektor keuangan syariah global yang telah mengalami pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini terutama didorong oleh ekonomi yang berkembang pesat di Asia dan Timur Tengah.

"Tetapi keuangan syariah juga telah diadopsi oleh bisnis internasional, penguasa global dan berbagai investor institusi sehingga  memberikan platform untuk membantu memperluas pemahaman peluang industri keuangan syariah," ucap Ahmed.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement