Kamis 28 Nov 2013 09:54 WIB

Bulog Diminta Beli Tebu Petani

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Petani tebu  (ilustrasi)
Foto: Antara
Petani tebu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani meminta Perum Bulog untuk membeli gula dari petani. Permintaan ini diajukan terkait kabar bahwa Bulog akan berperan untuk mencadangkan kebutuhan gula nasional.

"Jangan sampai buffer stock punya Bulog dari gula impor juga," ujar Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen, Kamis (28/11). 

Apabila tujuannya untuk cadangan pangan, Bulog seharusnya membeli gula dari petani yang tidak laku. Anomali cuaca menyebabkan turunnya rendeman gula. Akibatnya rndeman gula yang dipanen saat ini hanya berada di kisaran 7 persen, bukan 10 persen seperti tahun lalu. 

Saat ini harga gula dikatakan terpuruk, hanya sekitar Rp 8.700- Rp 8.800 per kilogram (kg). Padahal untuk menutup ongkos produksi, petani minimal harus menjual dengan harga Rp 10 ribu per kg. Pemerintah pun diminta turun tangan agar harga gula lebih berpihak pada petani. 

APTRI juga masih menemukan gula rafinasi beredar di pasar konsumsi saat ini. Padahal pemerintah pernah bernjaji untuk segera menindak-lanjuti laporan APTRI. "Ini tidak ada sama sekali aksi yang memungkinkan produsen gula rafinasi diaudit," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement