Selasa 26 Nov 2013 10:17 WIB

BPD Ramai-Ramai Tingkatkan Permodalan

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
BPD Kaltim
BPD Kaltim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) akan meningkatkan permodalan. Hal itu dilakukan agar ketentuan minimal permodalan BPD sebesar Rp 1 triliun dapat tercapai. Modal yang cukup dapat memaksimalkan dukungan BPD dalam memajukan perekonomian daerahnya masing-masing.

Direktur Utama BPD DIY, Supriyatno, Selasa (26/11), mengatakan modal BPD DIY baru mencapai Rp 600 miliar. Pihaknya membutuhkan suntikan modal agar dapat menjadi BUKU 2. "Butuh 3-4 tahun untuk bisa sampai Rp 1 triliun," ujar Supriyatno.

Saat ini BPD DIY tengah membahas suntikan modal. Supriyatno mengatakan kepastian besaran tambahan modal akan ditentukan bukan depan. Sementara itu, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) telah mencapai batas minimum yang ditentukan, yakni 15 persen.

BPD Papua juga akan menambah modalnya. Saat ini modal inti BPD Papua telah mencapai Rp 1,8 triliun. Direktur Utama BPD Papua, Johan Kafiar, mengatakan pihaknya menargetkan untuk dapat mencapai BUKU 3 pada lima tahun ke depan. Untuk mencapai hal tersebut, pemegang saham berkomitmen untuk menyetor Rp 300-350 miliar per tahun. "Agar dapat mencapai Rp 4 triliun dalam 5 tahun," ujar dia.

Johan mengatakan alasan BPD Papua menambah modal adalah agar dapat menjadi pemain yang diperhitungkan di Indonesia dan Asia. Ia mengaku ingin melakukan ekspansi di beberapa negara di Asia, terutama untuk mendukung Freeport.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement