REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi minyak mentah dan kondensat sampai saat ini hanya 827 ribu-828 ribu barel per hari. Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana di Jakarta, Senin (18/11), mengatakan produksi tersebut 98,5 persen dari target APBN Perubahan 2013 sebesar 840 ribu barel per hari. "Sampai akhir tahun, produksi minyak diperkirakan meleset sedikit," ujarnya.
Sementara, menurut dia, produksi gas diperkirakan mencapai target APBN Perubahan sebesar 1,24 juta barel setara minyak per hari. Demikian pula, lanjutnya, penerimaan migas sampai akhir tahun diproyeksikan melampaui target APBN Perubahan sebesar 56,6 miliar dolar AS dengan asumsi harga minyak 108 dolar AS per barel.
Bagian negara direncanakan sebesar 31,7 miliar dolar AS (56 persen), kontraktor 9,7 miliar dolar AS (17,1 persen), dan "cost recovery" 15,2 miliar dolar AS (26,9 persen). Gde menambahkan, saat ini, produksi minyak sedang menurun di kisaran 815 ribu-820 ribu barel per hari. "Namun, kami masih mempunyai stok minyak 6,5-7 juta barel," katanya.
Stok minyak mentah tersebut bisa dilepas untuk meningkatkan lifting. Pelepasan stok minimal menyisakan tiga juta barel karena tidak bisa terambil pompa (dead stock).
Sejumlah kendala pencapaian target lifting minyak antara lain kendala operasional seperti pemeliharaan dan eksternal seperti perizinan dan lahan.