Ahad 17 Nov 2013 09:17 WIB

Gubernur BI: Pertumbuhan Perbankan Syariah Mengagumkan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Fernan Rahadi
Perbankan Syariah.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perbankan Syariah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan industri keuangan syariah Indonesia lebih cepat dibanding negara lain. Saat ini pangsa pasar perbankan syariah tanah air belum besar sehingga masih memungkinkan untuk terus tumbuh.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardoyo mengatakan pergerakan ekonomi syariah di Indonesia didorong oleh komunitas. Sedangkan ekonomi syariah di negara lain disokong pemerintahnya.

"Luas wilayah Indonesia dan penduduk Muslim yang besar membuat ekonomi syariah perlu dijadikan gerakan nasional," ujarnya saat ditemui di sela-sela pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah (GRES!), Ahad (17/11).

Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan perbankan syariah Indonesia mencapai 38 hingga 40 persen pertahun. "Ini pertumbuhan mengagumkan untuk bank syariah," katanya.

Pertumbuhan tersebut, kata Agus, jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan perbankan konvensional. "Ini menunjukkan agenda untuk menjadikan bank syariah sebagai agenda nasional adalah sesuatu yang sangat efektif," tuturnya.

Agus menyebut pangsa pasar perbankan syariah sekarang ini sudah mencapai 5 persen dari perbankan nasional. "Kita harapkan ke depannya bisa mencapai 15 hingga 20 persen," ujarnya.

Menurutnya perbankan syariah akan senantiasa diperkuat baik dari sistem regulasi, instrumen hingga sisi Sumber Daya Insani (SDI). "Pengembangan di area itu jadi prioritas," ucapnya.

Agus meyakinkan GRES! akan terus berjalan di seluruh Indonesia dan akan menjadi kekuatan pengembangan ekonomi syariah dibanding negara-negara lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement