Jumat 15 Nov 2013 16:03 WIB

Pengamat: Permintaan Perlambatan Kredit Masuk Akal

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Kredit (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Kredit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat menilai perlambatan pertumbuhan kredit yang diminta Bank Indonesia (BI) masuk akal. BI meminta penyaluran kredit tahun depan dipatok pada level 15-17 persen.

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri, Tbk, Destry Damayanti, mengatakan target kredit sebesar 15-17 persen untuk tahun depan masuk akal. Angka tersebut sejalan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen dan inflasi 4,5 persen ± 1 persen.

"5,8 persen sama 5 persen. Rule of thumb-nya adalah 1,5-1,7 persen dari GDP nominal. Jadi sekitar 15-17 persen juga, jadi BI menghitungnya begitu kurang lebih," papar Destry, Jumat (15/11).

Namun, bank harus selektif dalam memberikan kredit. Segmen korporasi dengan impor berkonten tinggi harus dapat ditekan. Sedangkan perusahaan menengah dengan konten domestik harus tetap tumbuh. "Korporasi mungkin tidak tumbuh cepat khususnya yang mengandung impor tinggi," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement