REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Defisit transaksi berjalan dinilai masih mengkhawatirkan. Pemerintah diminta fokus memperbaiki. Salah satunya yakni dengan memastikan bahwa investor asing yang masuk harus dapat meningkatkan ekspor yang dapat memperbaiki transaksi berjalan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, transaksi berjalan yang defisit harus dibiayai oleh foreign direct investment (FDI) dan portfolio. Investasi portfolio dapat digantikan dengan FDI, asalkan dapat memperbaiki transaksi berjalan.
Investor asing yang masuk ke Indonesia harus dipertimbangkan. "Kalau kita membuka kesempatan bagi investor asing masuk, kita buka. Tetapi kita harus kaji bahwa itu untuk perbaikan dari kegiatan neraca transaksi berjalan kita. Jadi undang investor untuk bisa meningkatkan ekspor yang akan memperbaiki transaksi berjalan kita," ujar Agus, Jumat (8/11).
Agus mengatakan, sektor-sektor yang dibuka untuk investor asing akan lebih baik jika dikaji lagi. Investor asing yang masuk sebaiknya diarahkan untuk memperbaiki ekspor atau membuat produk atau jasa yang dapat mensubstitusi impor.
"Yang perlu kita kurangi adalah kalau seandainya kita undang FDI dan hanya fokus pada pasar dalam negeri, ini tentu tidak membantu perbaikan transaksi berjalan," ujar dia.